Contestations of Gender, Sexuality and Morality in Contemporary Indonesia

被引:42
作者
Platt, Maria
Davies, Sharyn Graham [1 ]
Bennett, Linda Rae [2 ]
机构
[1] Auckland Univ Technol, Auckland, New Zealand
[2] Univ Melbourne, Melbourne, Vic, Australia
来源
ASIAN STUDIES REVIEW | 2018年 / 42卷 / 01期
关键词
Indonesia; sexuality; gender; morality; family; citizenship; democracy; FAMILY;
D O I
10.1080/10357823.2017.1409698
中图分类号
K9 [地理];
学科分类号
0705 ;
摘要
This special issue explores morality agendas in the recent Indonesian context and in doing so, reveals the dynamism of morality debates as they occur in Indonesia and in broader Southeast Asian perspectives. In this Introduction we illustrate how morality (or the perceived lack of morality) acted in part as the impetus for reformasi (reformation), which forced an end in 1998 to the authoritarian New Order era. Subsequently, we discuss how reformasi influenced morality debates in Indonesia by both opening and foreclosing opportunities for tolerance around gender and sexuality. Specifically, we consider the impact of increasing democratisation and how various moral panics have been articulated in the widening space for social and moral critique. The articles in this special issue make a significant contribution to expanding three key themes - morality and boundaries, moral threats, and morality and subjectivity - and shows how these themes intersect with the conceptualisation and functioning of morality in contemporary Indonesia. We then tease out how the five articles in this special issue engage with these themes. Finally, we comment on our observations regarding the increasing visibility of morality debates in Indonesia in the past two decades, and the increasing social currency attributed to morality issues and debates in the public sphere. Isu khusus ini membahas tentang agenda moralitas dalam konteks Indonesia baru-baru ini yang, mengungkapkan dinamika perdebatan moral sebagaimana yang terjadi di Indonesia dan perspektif Asia Tenggara yang lebih luas. Dalam Pendahuluan ini kami menggambarkan bagaimana moralitas (atau kurangnya moralitas yang dirasakan) bertindak sebagian sebagai dorongan untuk reformasi (reformasi), yang mengakhiri tahun 1998 sampai era Orde Baru yang otoriter. Selanjutnya, kita membahas bagaimana reformasi berdampak pada perdebatan mengenai moralitas di Indonesia dengan membuka dan menutup peluang untuk toleransi seputar gender dan seksualitas.kami secara khusus memandang dampak peningkatan demokratisasi dan bagaimana berbagai kepanikan moral telah diartikulasikan di ruang pelebaran kritik sosial dan moral. Artikel dalam edisi khusus ini memberikan kontribusi yang signifikan untuk memperluas tiga tema utama - moralitas dan batasan, ancaman moral, dan moralitas dan subjektivitas - serta menunjukkan bagaimana tema-tema ini saling silang menyilang dengan konseptualisasi dan fungsi moralitas di Indonesia kontemporer. Kami kemudian mengkaji bagaimana lima artikel dalam edisi khusus ini terkait dengan tema-tema ini. Pada akhirnya, kami mengomentari pengamatan kami mengenai meningkatnya visibilitas debat moralitas di Indonesia dalam dua dekade terakhir, dan juga ikut meningkatnya social currency' yang dikaitkan dengan masalah moral dan perdebatan di ranah publik.
引用
收藏
页码:1 / 15
页数:15
相关论文
共 51 条
[1]  
[Anonymous], 2017, HUMAN RIGHTS WATCH
[2]  
[Anonymous], 2005, WOMEN ISLAM MODERNIT
[3]  
[Anonymous], 2016, E INT RELATIONS
[4]  
[Anonymous], 2010, RELIG POLITICS GENDE
[5]  
[Anonymous], 2016, Human Rights Watch
[6]  
[Anonymous], SEX SEXUALITIES CONT
[7]  
Aspinall Edward., 2009, ISLAM NATION SEPARAT
[8]  
Basarudin Azza., 2016, Humanizing the Sacred: Sisters in Islam and the Struggle for Gender Justice in Malaysia
[9]   Private Moralities in the Public Sphere: Democratization, Islam, and Gender in Indonesia [J].
Brenner, Suzanne .
AMERICAN ANTHROPOLOGIST, 2011, 113 (03) :478-490
[10]  
Choi N., 2004, CONTEMP SE ASIA, V26, P280, DOI DOI 10.1355/CS26-2E